Keamanan Data -
Dalam beberapa pekan terakhir isu keamanan data pribadi menjadi trending topik
dunia sejak terbongkarnya penyalahgunaan data akun pengguna jejaring sosial
Facebook oleh Cambridge Analytic. Konggres
AS dan Menkominfo Indonesia bereaksi keras atas bocornya data akun pengguna
Facebook tersebut. Konggres AS memanggil CEO Facebook Mark Zuckerberg dan
Menkominfo Indonesia mengirimkan surat peringatan hingga dua kali. Tidak hanya sampai
disitu, perusahaan teknologi lainnya juga terkena imbasnya seperti Twitter dan
Google yang turut di panggil oleh konggres AS.
Sebenarnya seberapa penting data pribadi akun sosial media
bagi perusahaan berbasis teknologi tersebut. Mungkin masih banyak kalangan yang
belum sempat berfikir tentang pentingnya data pribadi bagi industri teknologi
atau bahkan mungkin juga mereka menganggap hal itu tidak penting bagi mereka.
Mereka belum menyadari resiko penyalahgunaan data yang bisa di manfaatkan untuk
berbagai kepentingan misalnya, politik, ekonomi, kejahatan dan kepentingan lainnya.
Dari sisi politik bisa dimanfaatkan untuk menganalisa peta kekuatan politik,
dukungan, pengumpulan informasi rahasia, membangun kelompok palsu, kontra
intelijen dan lainnya. Dari sisi ekonomi
dapat di salah gunakan untuk kepentingan monetasi yang menginginkan peningkatkan
pendapatan berupa uang melalui subscriber, like dan followers. Kemudian dari
sisi kejahatan atau kriminalitas dapat digunakan untuk membuat akun palsu untuk
kepentingan tertentu, membajak akun untuk meraih keuntungan pribadi, membuat
fans page atau deface web untuk menjebak dan melakukan berbagai jenis penipuan.
Kemajuan teknologi mendorong masyarakat untuk beradaptasi
dengan lingkungan dan gaya hidup yang serba modern. Bila pada jaman dulu setiap
orang yang akan mengambil dan transfer uang harus datang langsung dan antri,
sekarang cukup menggunakan ATM saja. Bila dulu setiap orang yang ingin membaca
koran harus membeli atau pinjam koran, sekarang cukup membacanya dengan cara mengakses
internet. Jika seseorang ingin menghubungi saudara, teman dan relasi harus
melalui surat, telepon rumah, mendatangi atau via pager, sekarang cukup melalui
email atau menelpon bila sedang sibuk dan dalam keadaan darurat. Lalu bagaimana
cara kita memanfaatkan teknologi yang berkembang didalam era komunikasi digital
agar tetap aman. Setidaknya dibutuhkan pengetahuan dasar agar lebih memahami
pola kerja teknologi informasi berupa jejaring sosial dan aplikasi lainnya yang
berbasis internet melalui smartphones.
Pengguna smartphones terbesar di dunia adalah berplatform OS
Android dan iOS (iPhone) di peringkat berikutnya. Bagi pengguna Android yang
pertama kali harus dilakukan adalah membuat akun email (Gmail) sebagai dasar
operasional yang terintegrasi dari layanan Google. Dengan membuat akun Gmail
maka semua aplikasi buatan Google dapat digunakan dan di akses dalam satu
perangkat smartphone. Bila anda tidak membuat akun gmail maka aplikasi diluar
produk Google yang bisa di pakai adalah aplikasi bloatware saja yaitu aplikasi
bawaan pabrik handphone. Pada saat diperlukan update nantinya tetap harus
menggunakan akun Google agar dapat memakai layanan Playstore. Sebagai akun
dasar terpenting, anda perlu memperhatikan keamanan akun email anda.
Tahapan dasar menjaga keamanan akun :
1. Email
Buatlah akun email melalui komputer atau laptop dengan password
yang kuat tetapi mudah di ingat. Idealnya minimal 8 campuran karakter, angka
dan simbol. Kemudian lakukan verifikasi menggunakan nomor telepon atau email
lain. Selanjutnya tambahkan langkah keamanan lainnya yang bisa dipilih misalnya
berupa Tap Screen, Kode SMS atau menggunakan Authenticator. Setelah selesai, buatlah
satu email lagi (email kedua) sebagai back up email utama. Lakukan langkah
pembuatannya sama seperti langkah diatas tetapi gunakan nomor telepon aktif
yang lain.
2. Browser
Setel preferensi browser anda menjadi Safe Search
3. Izin Aplikasi
Buka menu Setting -> Pilih Aplikasi -> Izin Aplikasi
(Permission). Hilangkan centang (uncheck list) izin akses yang tidak
diperlukan. Contohnya sebagai berikut :
4. Info Kontak
Setel agar informasi kontak pada akun media sosial berupa
nomor telepon, alamat dan email agar hanya dapat dilihat oleh anda saja. Anda
boleh publikasi nomor telepon bila anda memiliki online store atau berjualan
online tetapi nomor kontak online store jangan sama dengan nomor telepon back
up. Sediakanlah nomor khusus untuk online store anda.
Metoda pencurian data secara umum menggunakan teknik
pengumpulan data yang di input saat pendaftaran lalu disimpan oleh engine aplikasi
ke server pembuat aplikasi. Metoda lainnya mengumpulkan data melalui update
status yang menyertakan informasi diri, melalui penyusupan dengan izin aplikasi
yang diberikan oleh user (pengguna) dan menggunakan alat atau aplikasi
pengumpul data. Dengan diberikannya pembatasan akses aplikasi ke perangkat anda,
maka aplikasi akan lebih sulit mencuri data pribadi anda. Apakah data yang
pernah di masukkan lalu dihapus di kemudian hari masih bisa di curi, jawabannya
masih bisa. Setiap aplikasi akan menyimpan jejak digital rata-rata selama 6
bulan sejak dihapus oleh pemiliknya.
Cara kerja aplikasi di perangkat Android ketika mencuri data
anda adalah melalui izin akses. Contohnya bila anda berikan akses ke
penyimpanan (Storage) maka semua data yang ada didalam SD Card (Memory card)
anda dapat dibaca atau dilihat secara langsung (surveillance) ketika anda
terhubung dengan internet. Bila anda memberikan akses atau izin ke SMS maka
ketika anda melakukan registrasi kartu prabayar (SIM Card) dapat dibaca nomor NIK dan KK oleh aplikasi. Yang lebih berbahaya jika nomor tersebut disalah gunakan
maka anda yang akan terkena dampaknya. Untuk itu berhati-hatilah memberikan
akses pada aplikasi. Sesuaikan dengan kebutuhan anda dalam penggunaan aplikasi.
Bila anda memakai Instagram maka
wajar bila izin ke media penyimpanan diberikan, maksudnya agar anda bila
posting foto. Karena bila anda tidak memberikan akses ke media penyimpanan, IG
tidak bisa mengambil foto dari gallery atau memory card untuk di upload.
Metoda pencurian dan penyalahgunaan data sebenarnya sangat
panjang bila dijabarkan satu-persatu secara detail. Begitupula langkah
antisipasi dalam mengamankan data pribadi juga membutuhkan banyak metoda bahkan
tools tertentu. Tetapi langkah dasar keamanan diatas tersebut sudah cukup
memadai untuk mengurangi resiko pencurian data pribadi. Yang paling penting
adalah bijaksana dalam menggunakan aplikasi dan hindari resiko yang tidak perlu.
Tips penting :
1. Aplikasi yang riskan misalnya adalah jenis aplikasi
survey atau tebak karakter melalui aplikasi pihak ketiga. Biasanya di media
sosial banyak tersedia aplikasi tebakan contohnya, tokoh yang mirip anda, mobil
anda di masa depan, wajah anda saat tua nanti dan sejenisnya.
2. Hindari mengaitkan akun anda dengan aplikasi yang meragukan
dan group yang memiliki konten berbahaya.
3. Jangan membuka jenis pesan berantai, bila anda
mendapatkan pesan seperti itu langsung hapus.
4. Tolak undangan aplikasi
5. Tolak undangan dari orang yang usia akunnya dibawah 2
tahun kecuali anda mengenalnya.
6. Jangan membuka link website tanpa “thumbnail gambar”
alias hanya berupa alamat website saja. Link website yang sudah terverifikasi
selalu memunculkan thumbnail gambar. Bila tidak ada thumbnail gambarnya dan
hanya berupa tulisan alamat website sebaiknya jangan dibuka.